Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Logam Berat Esensial dan Non Esensial

Logam Berat Esensial dan Non Esensial

Menurut toksikologi atau kegunaanya untuk tubuh logam berat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu logam berat esensial dan logam berat non esensial. Logam banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat alat-alat atau barang yang bermanfat bagi manusia. Pada dasarnya logam berat merupakan logam yang memiliki kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain pada umumnya. Yuk, kita bahasa apa itu logam berat, untuk apa saja pemanfaatannya, dan apa dampak negatif yang dapat ditimbulkan.

Pengertian Logam Berat

Logam berat secara umum didefiniskan sebagai logam yang memiliki berat jenis lebih dari 5g/cm3, memiliki nomor atom 23 sampai dengan 92, dan terletak pada bagian kanan bawah dari tabel periodik. Setidaknya terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia yang teridentifikasi sebagai logam berat. Karena logam berat ada dalam konsentrasi yang sangat rendah dalam air, logam berat disebut juga sebagai trace metal atau logam runutan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), logam berat didefinisikan sebagai logam yang terdapat dalam sampah kota dan limbah industri  yang menimbulkan bahaya lingkungan jangka panjang. Contohnya boron, kobalt, kromium, merkuri, tembaga, nikel dan seng.
LOGAM BERAT ADALAH
Logam Berat

Jenis-jenis Logam Berat

Berdasarkan toksikologinya logam berat dibagi menjadi dua jenis, yaitu logam berat esensial dan logam berat non esensial.

1. Logam Berat Esensial

Logam esensial merupakan logam yang keberadaanya dalam jumlah tertentu masih dibutuhkan dan bermanfaat bagi tubuh, namun jika dosisnya melebihi batas akan bersifat toksik atau racun. Logam berat esensial adalah logam yang keberadaanya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, namun dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat esensial di antaranya yaitu Zn (Seng), Cu (Tembaga), Fe (Besi), Co (Kobalt) dan Mn (Mangan).

2. Logam Berat Non Esensial

Jenis logam yang kedua adalah logam non esensial. Berbeda dengan logam esensial, jenis logam berat non esensial adalah logam yang keberadaannya di dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya, bahkan dapat bersifat racun. contoh logam berat non esensial atau tidak esensial adalah Hg (Raksa), Cd (Kadmium) dan Pb (Timbal).

3. Perbedaan Logam Berat Esensial dan Non Esensial

Pada dasarnya, perbedaan logam esensial dan non esensial menurut peranannya dalam sistem biologis adalah terletak pada manfaatnya dalam tubuh. Logam esensial dalam jumlah tertentu memberikan manfaat bagi tubuh, namun jika melebihi dosis dapat berubah menjadi bersifat racun sedangkan logam non esensial belum diketahui manfaatnya dalam tubuh bahkan dikatakan bersifat beracun.

Keracunan Logam Berat

Menurut peranannya dalam sistem biologis, logam berat dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu logam berat esensial dan non esensial. Keracunan logam berat pada manusia kebanyakan terjadi karena logam berat non esensial, namun keracunan logam berat esensial dapat terjadi jika paparannya melebihi dosis. Keracunan logam esensial yang biasanya dijumpai adalah keracunan logam cu, zn, dan se.

Toksisitas logam pada manusia dapat menyebabkan beberapa efek negatif, seperti timbulnya kerusakan jaringan hati dan ginjal. Dampak terburuk dapat menyebabkan kematian. Beberapa faktor yang mempengaruhi toksisitas logam berat antara lain jumlah banyaknya kadar logam, waktu lamanya terpapar, usia manusia yang terpapar, jenis kelamin, kondisi fisik dan kemampuan jaringan terhadap akumulasi. Logam berat dapat bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen hingga karsinogen bagi manusia.

Sumber-sumber Logam Berat

Logam berat di lingkungan dapat berasal dari alam maupun dari kegiatan manusia. Secara alami, logam berat dapat ditemukan di seluruh bagian alam, dengan konsentrasi yang sangat kecil. Kadar logam berat ini akan bertambah jika ada limbah hasil kegiatan manusia yang mengandung logam berat seperti dari kegiatan pertambangan, kegiatan industri, pertanian, dan transportasi.

Pencemaran Logam Berat di Lingkungan

Limbah logam berat termasuk kedalam salah satu golongan limbah bahan berbahaya dan beracun atau limbah b3. Selain dapat mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya, keberadaanya sering dikaitkan dengan isu pencemaran lingkungan.

Pencemaran logam berat sangat berbahaya bagi lingkungan karena bersifat toksik, meskipun beberapa logam diperlukan  dalam jumlah yang kecil. Logam berat yang masuk ke dalam perairan akan mencemari air di lingkungan. Selain mencemari air, logam berat juga akan mengendap di dasar perairan yang mempunyai waktu tinggal yang lama. Pencemaran bisa terjadi apabila limbah yang mengandung logam berat tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang kelingkungan.

Pengolahan Limbah Logam Berat

Limbah logam berat memiliki tingkat bahaya yang tinggi, oleh karenanya perlu penanganan lebih lanjut pada limbah ini supaya konsentrasi logam terkandungnya menurun atau habis sebelum dibuang pada lingkungan sekitar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh logam berat adalah dibangunnya waste water treatment plant (WWTP) atau IPAL.

Posting Komentar untuk "Logam Berat Esensial dan Non Esensial"