Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Periode-Periode Perjalanan Musik Klasik

7 Periode-Periode Perjalanan Musik Klasik

Pengertian Musik Klasik

Christine Ammer berpendapat,bahwa musik klasik adalah musik yang serius. Scholes mempertegas bahwa, musik klasik adalah musik pada akhir abad XVI-XVIII. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, musik klasik digunakan sebagai label bagi musik yang permanen atau tidak berubah-ubah dan mempunyai nilai konstan. Ditekankan lagi oleh Rieman; musik klasik adalah hasil karya seni yang telah terbukti abadi.

Karakter Musik Klasik

Menurut Ammer, musik klasik adalah musik yang anggun, berkesan formal, mempunyai aturan, yang dimaksud adalah musik klasik tidak dapat dimainkan sekehendak hati pemainnya, setiap bagian harus dimainkan sesuai aslinya dan diikuti secara mendetail.

Periode-Periode musik klasik

1. Zaman Pertengahan
2. Zaman Renaisance
3. Zaman Barok
4. Zaman Rokoko (pra Klasik)
5. Zaman Klasik
6. Zaman Romantik
7. Abad 20

1. Pertengahan 1300

Gregorion Chant : Acapela Organum : Tradisional 1500 The Notre Dame Mass: Monofonik, paduan suara, sejenis suara (1 suara)

2. Zaman Renaisance (1450 – 1600)

Pada zaman ini vokal lebih dipentingkan daripada instrumen, sehingga komposer lebih memperhatikan syair untuk meningkatkan kualitas syair dan emosi lagu. Ciri khas musik “renaissance” adalah, Acappella bernyanyi tanpa diiringi instrumen dengan teknik dan harmonisasi yang bagus.
•    Choral music yang bertipe 4,5,6 suara
•    Polyphonic (banyak suara) contohnya menyanyi dalam kelompok dengan melodi beragam dalam satu kesatuan
•    Texturenya Homophonic dengan rentetan akor
•     Wilayah nada lebih dari 4 oktaf
Musik Ibadah : Josquin des Prez (vokal) Kemudian dibakukan Molet
Komonis : Palestina; Pope Marcellus Mass Thomas Morley
Instrumen Andrea Gabrieli: Karyanya Ricercar in Twelth Mode

3. Zaman Barok (1600 – 1750)

Bas Kontinuo adalah suatu ciri khas musik Barok pada awal sampai akhir masa itu, kontinuo lengkap dengan bas berangka. Tekstur musiknya yang polifonik harmonik, suara-suara yang terpenting dalam musik Barok adalah sopran dan bas. Bas merupakan dasar dari semua akor, suara bas dimainkan dengan alat musik melodik, seperti viol atau cello dengan akor-akor, bas atau iringan disuarakan oleh instrumen harpa, harpsichord atau orgel pipa.
•    Munculnya ornamen (not hias)
•     Mempelopori dinamik yang berangsur-angsur dari lembut sekali sampai lembutnya sedang yang disimbolkan (ppp – mp)
•     Lahirnya opera dan orkestra.
Komponis :
- Antonio vivaldi
- Johan Sebastian Bach
- George Frideric Handel

Musik Bach
Musik Bach adalah paling unik, komposisi Bach bertekstur polyfonik.  Yang dimaksud tesktur adalah rajutan musikal atau cara menjalin alur melodi yang terbagi monofonik, polifonik dan homofonik. Komposisi Bach yang bertekstur polifonik artinya adalah masing-masing suara gerakan melodinya mandiri, lebih dari satu suara maksimal 2 atau 3 suara untuk instrumen dan vokal untuk solo performance, bukan sebagai pengiring. Teknik untuk membuat polifonik disebut Kontrapung, contohnya canon dan fuga (bersahut-sahutan dan suara imitasi).

Canon : Komposisi vokal ataupun instrumen yang suara imitasinya dalam Tonika.
Fuga : Komposisi untuk instrumen, hanya pada Fuga, terdiri dari suara pokok dalam Tonika, suara imitasi dalam Dominan, suara 3 kembali dalam Tonika.

4. Zaman Rokoko (Pra Klasik)

Perbedaan-perbedaan pokok antara Gaya Barok dan Gaya Rokoko :
- Bas tidak lagi terdapat sebagai suara yang bebas, tekstur polifonik berangsur-angsur menjadi homofonik yakni (melodi dan iringan akor dalam satu komposisi)
- Pemakaian Kontinuo masih berfungsi dalam musik Gerejawi.
- Pada Zaman Barok motif yang pendek diperpanjang melalui kontrapung dan sekuens, dalam Zaman Rokoko melodi-melodi berbentuk dalam frase-frase sepanjang 6 birama dengan banyak kadens.
- Gaya Rokoko melodinya kontras terjadi perubahan nuansa.

5. Zaman Klasik (1750 – 1820)

Komposisi instrumen periode klasik terdiri dari beberapa bagian yang kontras dari tempo dan karakter. Karakteristik gaya musik klasik :
Kontras di tema, perubahan nuansa dalam dinamik dengan gaya berangsur-angsur dari lembut berangsur-angsur keras kemudian melambat lagi ataupun dari keras tiba-tiba menjadi lembut, ungkapan ekspresi begitu pula pada pola ritme, penggunaan tanda istirahat, sinkop, perubahan not
panjang ke not pendek. Teksturnya homofonik, komposisinya bukan untuk sebagai pengiring,
tetapi untuk permainan solo, kontras pada ritme misal dari melodi dan iringan sederhana, kemudian berubah menjadi komposisi yang sulit pada bagian berikutnya.
Dinamik : munculnya crescendo dan decresendo.
Berakhirnya komposisi bas continue.

Vienna
Vienna adalah pusat tempat kegiatan musik Eropa sepanjang zaman periode klasik, Vienna adalah penyelenggara kegiatan musik yang berorientasi komersial. Pada zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang disebut sonata dan simfoni, Sonata adalah karya musik untuk permainan solo, sedangkan simfoni adalah sonata untuk orkestra, bentuknya sama dengan Sonata hanya simfoni biasanya dilengkapi dengan bagian sisipan yang disebut minuet, trio dan scherzo.

6. Zaman Romantik (1820 – 1900)

Musik pada zaman ini menggambarkan nasionalisme , lebih universal, pada komposisi orkestra terdapat tambahan pemakaian cymbal, triangle dan harpa.
Piano merupakan pentatonik terfavorit pada zaman pentatonik dan mulai menjadi musik keluarga
Ciri khas musiknya Chromatik, Dinamik yang ekstrim ff x pp. ff artinya nada dimainkan keras sekali, kemudian pp, nada dimainkan lembut sekali yang dilambangkan pp.

Accelerando ritardando
Kebebasan tempo dapat diatur oleh sipemain sendiri, guna penyajian ekspresi.
Claude Debussy : karya-karyanya adalah Atonal yakni akhir lagu tidak kembali ke tonik, Debussy gaya musiknya memadu modus gereja dan pentatonik musik Jawa, Debussy pernah menyaksikan permainan gamelan Jawa, sehingga mengadopsi musik Jawa ke dalam karya musiknya.

7. Awal Abad 20

Ekspresionisme
Arnold Schoeberg : Five Pieces for Orchestra op. 16 Aturan-aturan kategori musik abad 20, dilihat dari gaya musik yang baru terlepas dari estetika zaman romantik, sistem tangganada baru, sistem
harmoni baru, pola ritmik yang beraneka ragam, pada zaman ini instrumen perkusi dalam orchestra lebih mempunyai peran.

Perubahan besar-besaran terjadi pada musik zaman ini, nada, ritme,mendobrak tradisi kelaziman,  mengherankan, menakjubkan sebuah karya master piece. Stravinsky dan Copland Komposisinya menggunakan ritme jazz. Bela Bartok Komposisinya menggunakan struktur ritme yang bebas. Mikrokosmos Dance in Bulgarian Rhythm No. 2 Brahms dan Schoenberg mempelopori penggunaan struktur frase yang tidak sama, karya Brahms Rhapsody No. 2 opus 79 in G minor
George Gershwin, karya-karya komposisinya terkenal dengan style jazz.
Contoh Prelude I in Bes Mayor dan Prelude III in Es Minor.
Karakteristiik musik abad 20 adalah :
Warna nada :
 - memakai komposisi dengan munculnya alterasi
 - Munculnya teknik pentatonik
 - Kreasi harmoni baru yang disebut polychord yang artinya kombinasi 2 akor, atau akor progresif.
Modulasi
Ritmik : - Komposisi pada zaman ini karyanya beraneka nuansa yakni terdiri dari nuansa jazz nuansa dari berbagai Negara.
Poliritmik : - Ritme yang kontras, kaya akan variasi ritmik.

Posting Komentar untuk "7 Periode-Periode Perjalanan Musik Klasik"