Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Protozoa: Karakteristik, Cara Hidup, Habitat, Reproduksi dan Klasifikasinya

Protozoa: Karakteristik, Cara Hidup, Habitat, Reproduksi dan Klasifikasinya

Glosaria.com - Protozoa dalam bahasa Yunani, proto berarti pertama dan zoa berarti hewan. Protozoa merupakan organisme uniseluler, eukariotik, heterotrof, tidak memiliki dinding sel, dan pada umumnya dapat bergerak (motil). Protozoa dapat bergerak menggunakan alat geraknya, yaitu flagella (bulu cambuk), silia (rambut getar), dan pseudopia (kaki semu).

Karakteristik Protozoa

Protozoa memiliki ukuran sekitar 0,01-0,2 mm dan ada pula yang berukuran hingga 0,5 mm. Protozoa dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Sel Protozoa memiliki bentuk yang tetap dan ada pula yang berubah-ubah karena tidak memiliki dinding sel. Radiola dan Foraminifera merupakan Protozoa bercangkang dan memiliki bentuk tubuh yang cenderung tetap. Sedangkan pada Amoeba bentuk tubuhnya dapat berubah-ubah apabila saat bergerak mendekati makanannya.

Sel Protozoa terdiri atas sitoplasma yang diselubungi oleh membran sel atau membran plasma. Fungsi membran sel sebagai pelindung dan mengatur pertukaran zat di dalam sel dengan zat di luar sel. Beberapa jenis Protozoa memiliki pelikel atau selaput tubuh yang keras untuk membantu mempertahankan bentuk tubuh protozoa agar selalu tetap.membran plasma pada beberapa jenis Protozoa dilengkapi dengan silia atau flagel yang berfungsi sebagai alat gerak.

Sitoplasma mengandung beberapa organel sel, yaitu mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola makanan, dan vakuola kontraktil. Paramecium memiliki trikosis yaitu struktur rongga dan benang panjang di bagian korteks tubuh. Paramecium dapat mengeluarkan benang panjang sebagai respons stimuli untuk mempertahankan diri dari musuh.

Cara Hidup dan Habitat Protozoa

Protozoa memperoleh makanannya dengan cara menelan dan mencerna mangsanya disebut fagositosis. Protozoa memangsa anggota Protista lain, jamur dan ganggang mikroskopis, bakteri, dan sisa-sisa organisme. Protozoa merupakan predator uniseluler yang mengontrol jumlah populasi bakteri. Protozoa yang hidup bebas dapat ditemukan di perairan yang mengandung zat organik, seperti air laut, danau, sungai, sawah, kolam, parit, dan selokan. Protozoa yang hidup bebas misalnya Amoeba proteus dan Paramecium caudatum.

Adapula protozoa yang hidup bersimbiosis di dalam tubuh hewan multiseluler dan manusia. Protozoa yang hidup di dalam tubuh organisme multiseluler umumnya bersifat parasitik, misalnya penyebab penyakit malaria oleh Plasmodium malariae dan penyebab diare oleh Entamoeba histolytica. Namun adapula Protozoa yang bersimbiosis mutualisme, misalnya Ciliata yang hidup di usus hewan pemakan rumput dan dapat membantu mencerna selulosa.

Protozoa jenis tertentu dapat bertahan hidup pada lingkungan yang kering dengan cara berubah menjadi sista. Sista merupakan sel tidak aktif dan memiliki dinding yang tebal berupa kapsul polisakarida. Sista akan berubah kembali menjadi Protozoa ketika kondisi lingkungan membaik.

Reproduksi Protozoa

Protozoa dapat bereproduksi baik secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual pada umumnya dengan pembelahan biner dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner diawali dengan pembelahan inti (kariokinesis), kemudian diikuti pembelahan sitoplasma (sitokinesis).

Reproduksi secara seksual dengan cara penyatuan gamet yang berbeda jenis sehingga menghasilkan zigot atau secara konjugasi yaitu penyatuan inti vegetatif sel. Protozoa yang tidak melakukan reproduksi seksual contohnya Amoeba sp.

Klasifikasi Protozoa

Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dapat diklasifikasikan menjadi 4 filum antara lain:

  1. Ciliata (Ciliophora/Infusoria), bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Contohnya Paramecium sp.
  2. Rhizopoda (Sarcodina), bergerak dengan menggunakan pseudopia (kaki semu). Contohnya Amoeba sp.
  3. Flagellata (Mastigophora), bergerak dengan menggunakan flagella (bulu cambuk). Contohnya Trypanosoma sp.
  4. Sporozoa (Apicomplexa), tidak memiliki alat gerak. Contohnya Plasmodium sp.

Posting Komentar untuk "Protozoa: Karakteristik, Cara Hidup, Habitat, Reproduksi dan Klasifikasinya"