Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sel Punca: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Aplikasinya

Sel Punca: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Aplikasinya

Glosaria.com - Sel punca merupakan sel yang belum memiliki fungsi khusus, dimana sel ini dapat membelah diri menjadi sel yang serupa atau dapat mengubah diri menjadi jenis sel yang berbeda. Biasanya sel punca terbuat atau berasal dari lemak atau sumsum tulang belakang pasien yang melakukan terapi penyakit degeneratif seperti penyakit kelainan orthopedic dan autoimun.

Pengertian Sel Punca

Sel punca berasal dari kata punca yang berarti awal mula. Sel punca merupakan sel yang menjadi awal mula pertumbuhan sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh organisme. Sel punca telah ada sejak awal kehidupan (saat embrio), kemudian akan membentuk sekitar 200 jenis sel yang berbeda pada tubuh.

Karakteristik Sel Punca

Sel punca berbeda dengan sel-sel tubuh lainnya karena memiliki ciri-ciri khas. Berikut ini adalah ciri-ciri dan karakteristik sel punca:

  1. Belum berdiferensiasi sehingga belum memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik layaknya sel-sel lain yang menyusun organ tubuh. Populasi sel punca dalam jaringan dewasa tampak sebagai populasi sel inaktif yang fungsinya baru terlihat dalam waktu dan kondisi tertentu.
  2. Mampu memperbanyak diri dengan cara bereplikasi untuk menghasilkan sel-sel yang memiliki karakteristik sama dengan sel induknya.
  3. Dapat berdiferensiasi menjadi lebih dari satu jenis sel. Sel punca bersifat pluripoten atau multipoten bergantung pada jenis sel punca tersebut. Pluripoten adalah kemampuan sel berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari ketiga lapisan embrional (ectoderm, mesoderm, dan endoderm). Multipotent adalah kemampuan sel untuk berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang biasanya berada dalam suatu golongan, misalnya sistem saraf atau sistem hematopoietic (pembentukan darah).

Jenis Sel Punca

Berdasarkan tingkat maturasi, sel punca dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sel punca embrionik (embryonic stem cell) dan sel punca dewasa (adult stem cell).

1. Sel Punca Embrionik

Sel punca embrionik adalah sel punca yang didapatkan saat perkembangan individu masih berada dalam tahap embrio. Sel punca ini terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari atau saat blastosis akan melakukan tahap implantasi di dinding rahim. Sel punca tersebut akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel-sel dewasa.

Sel punca embrionik bersifat pluripoten dan memiliki daya proliferasi yang tinggi, sehingga terapi sel dengan menggunakan sel punca embrionik dapat beresiko tinggi menimbulkan tumor yang tidak diinginkan.

2. Sel Punca Dewasa

Sel punca dewasa adalah sel punca yang ditemukan di antara sel-sel lainnya yang telah berdiferensiasi dalam suatu jaringan dewasa. Sel-sel tersebut belum berdiferensiasi atau dalam keadaan inaktif. Sel punca dewasa bersifat multipoten yang hanya mampu berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang segolongan.

Kemampuan sel punca untuk berdiferensiasi lebih rendah dibandingkan dengan sel punca embrionik. Konsentrasi atau jumlah sel punca dewasa lebih sedikit sehingga lebih sulit untuk diisolasi. Berikut ini beberapa contoh sel punca dewasa antara lain:

  • Sel punca hematopoietic, berdiferensiasi menjadi seluruh sel darah, seperti eritrosit, trombosit, neutrophil, limfosit B, dan limfosit T.
  • Sel punca jaringan saraf, berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel saraf utama, yakni astrosit, oligodendrosit, dan neutron.
  • Sel punca jaringan kulit, berdiferensiasi menjadi keratinosit dan sel-sel lapisan epidermis kulit.
  • Sel punca mesenkimal, berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, adiposity, dan sel-sel jaringan ikat.
  • Sel punca jantung, berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel jantung utama, yakni endotel, kardiomiosit, dan sel otot polos.

Potensi Sel Punca dalam Aplikasi Klinis

Sel punca menjadi solusi penyakit degeneratif, yaitu kerusakan sel-sel dalam jaringan atau organ. Kerusakan-kerusakan sel-sel tersebut bersifat irreversible sehingga obat-obatan hanya mampu memperlambat atau mencegah terjadinya kerusakan jaringan yang lebih luas. Beberapa contoh penyakit degeneratif, seperti Alzheimer, stroke, aterosklerosis, diabetes mellitus, dan infark miokard.

Pada penderita diabetes mellitus, sel punca digunakan untuk regenerasi sel pankreas penghasil insulin dengan menggunakan teknik transplantasi. Diabetes mellitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh defisiensi insulin akibat degenerasi jaringan pankreas (kerusakan sel β pankreas). Terapi transplantasi sel punca menggunakan sel punca yang berasal dari saluran pankreas, sel oval dalam hati, sel penghasil protein nestin, dan lainnya.

Berikut ini merupakan teknik transplantasi sel punca digunakan untuk regenerasi sel pankreas penghasil insulin:

  1. Sel punca yang akan digunakan untuk regenerasi pankreas dikultur hingga jumlahnya mencukupi.
  2. Selanjutnya sel punca yang telah tersedia diinjeksikan langsung ke dalam pembuluh darah atau terlebih dahulu didiferensiasi menjadi sel β pankreas.
  3. Sel punca yang telah berdiferensiasi menjadi sel β pankreas kemudian ditransplantasikan ke organ hati.

Posting Komentar untuk "Sel Punca: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Aplikasinya"