Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sifat-Sifat Larutan Asam, Basa dan Garam

Sifat-Sifat Larutan Asam, Basa dan Garam

Larutan Asam dan Basa

Suatu larutan dapat bersifat asam, basa atau garam. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menjumpai dan berhubungan dengan asam dan basa. Sebagai contoh, cuka atau asam cuka adalah contoh larutan asam dalam rumah tangga, sabun mandi dan deodoran kita umumnya bersifat basa lho. Beberapa waktu terakhir bahkan kita sering melihat promosi produk minuman air mineral yang memiliki pH cukup basa. Itu juga salah satu contoh produk basa di rumah tangga.

Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, terdiri dari zat terlarut dan zat cair pelarut.Larutan asam adalah larutan yang bersifat asam memiliki nilai pH dibawah 7, sedankan larutan basa adalah larutan yang memiliki sifat basa, memili pH diatas 7.
Rekomendasi artikel: Larutan: Pengertian, Jenis dan Contoh
Sifat-sifat larutan asam dan basa antara lain bersifat elektrolit, bersifat korosif dan dapat membentuk garam. 
Lemon: Contoh Larutan Bersifat Asam (pixabay)

Ciri-ciri Asam dan Basa

Masing-masing sifat keasaman ataupun kebasaan memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut ini rangkuman ciri-ciri larutan yang bersifat asam maupun basa berdasarkan parameter nilai pH, rasa, dan jika berkontak dengan kulit.

Ciri-ciri Larutan Asam

  1. Memilik rasa masam
  2. Nilai pH dibawah 7 (<7)
  3. Jika terkena kulit terasa kesat

Ciri-ciri Larutan Basa

  1. Memiliki rasa pahit
  2. Nilai pH diatas 7 (>7)
  3. Jika terkena kulit terasa licin
Rekomendasi artikel: Metode & Cara Identifikasi Asam dan Basa
 

Sifat Larutan Asam, Basa dan Garam

1. Bersifat Elektrolit

Elektrolit adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan listrik. Jadi, larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut dengan larutan elektrolit.

Pada larutan asam, basa, dan garam dalam larutannya mengandung ion-ion. Ion adalah partikel zat yang bermuatan. Ion dapat memiliki muatan bersih positif (+) atau negatif (-).
Larutan asam, basa dan garam dapat menghantarkan listrik karena dapat menghasilkan ion-ion. Karena dapat menghantarkan listrik, larutan asam, basa dan garam disebut larutan bersifat elektrolit. Itulah alasan mengapa asam, basa dan garam bersifat elektrolit.

Cara untuk mengetahui apakah larutan tersebut dapat menghantarkan listrik atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan uji sederhana yang terdiri dari batu baterai, kabel listrik, elektroda, dan lampu pijar. Baterai digunakan sebagai sumber energi listrik, kabel untuk menghubungkan rangkaian baterai - lampu - elektroda.

Cara ujinya adalah dengan memasukan elektroda katoda- anoda kedalam larutan yang akan diuji. Apabila larutan dapat menghantarkan arus listrik maka lampu akan menyala. Biasanya akan disertai juga dengan terjadinya suatu peristiwa dalam laurtan asam, basa dan garam tersebut, misal munculnya gelembung gas pada larutan.

Berikut ini merupakan contoh larutan elektrolit dari asam, basa dan garam.
 
Larutan Elektrolit Asam
  • Asam kuat: asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3). 
  • Asam lemah: CH3COOH, HCN, H2S.
Larutan Elektrolit Basa
  • Basa kuat: natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), CaOH.
  • Basa lemah: NH4OH
Larutan Elektrolit Garam
  • Natrium clorida (NaCl), KCl, kalium iodida (KI), AgCl. 

 

2. Bersifat Korosif

Larutan asam, basa dan garam dapat bersifat korosif, yaitu sifat yang dapat menyebabkan terjadinya proses korosi atau pengkaratan. Asam memiliki sifat khas yang dapat bereaksi dengan logam. Contohnya seperti asam klorida (HCl) yang bereaksi dengan logam besi (Fe) membentuk Fe(II)klorida dan gas hidrogen. Hal tersebutlah yang menjelaskan kenapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam.

Berbeda dengan asam yang cenderung bersifat reaktif, basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, akan tetapi basa kuat bersifat korosif. Basa kuat dapat menyebakan luka bakar dan merusak jaringan kulit apabila berkontak dengan kulit.

3. Membentuk Garam

Larutan asam dan basa dapat bereaksi membentuk garam dan air. Reaksi antara asam dan basa ini disebut juga dengan penggaraman. Contoh reaksi antara asam klorida (HCl) dan natrium hidroksida (NaOH) menghasilkan natrium klorida atau sering kita sebut garam dapur (NaCl).

Posting Komentar untuk "Sifat-Sifat Larutan Asam, Basa dan Garam"