Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ekstraksi: Pengertian, Proses, Jenis, dan Kegunaan

Ekstraksi: Pengertian, Proses, Jenis, dan Kegunaan
 
Pemisahan suatu campuran pada proses ekstraksi terjadi atas dasar perbedaan kemampuan larut dari komponen dalam larutan. Jenis ekstraksi terdiri dari ekstraksi padat cair, cair-cair, berkesinambungan, dan bertahap.

Pengertian Ekstraksi

Ekstraksi adalah salah satu metode pemisahan beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan yang dilakukan dengan bantuan pelarut. Pemisahan pada proses ekstraksi terjadi atas dasar perbedaan kemampuan larut dari komponen-komponen dalam campuran. Ekstraksi air atau sering juga disebut ekstraksi pelarut merupakan metode pemisahan atau pengambilan zat terlarut dalam larutan dengan menggunakan pelarut lain (Yazid, 2005). Ekstraksi pelarut disebut dengan ekstraksi cair-cair.

Jenis-jenis Ekstraksi

Secara umum ekstraksi dapat dikelompokan menjadi 2 jenis atau golongan. Berdasarkan bentuk campuran yang akan diekstraksi, ekstraksi dibagi menjadi dua, yaitu ekstraksi padat cair dan ekstraksi cair-cair. Sedangkan berdasarkan proses pelaksanaannya, ekstraksi dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu ekstraksi berkesinambungan dan ekstraksi bertahap.

Berikut ini adalah merupakan jenis-jenis ekstraksi:

1. Ekstraksi Padat Cair

Ekstraksi padat-cair adalah salah satu jenis ekstraksi dimana zat yang diekstraksi berupa campuran dalam bentuk padatan dengan bantuan zat pengekstraksi berupa zat cair atau pelarut. Ekstraksi padat cair banyak digunakan pada proses mengisolasi zat berkhasiat yang terkandung dalam bahan alam (Yazid, 2005).

Ekstraksi padat cair dapat digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan menggunakan pelarut organik. Ekstraksi dilakukan dengan memanaskan pelarut sampai semua analit terekstrak (Sudjadi, 1986).

Ekstraksi padat cair secara umum terdiri dari maserasi, refluks, sokhletasi, dan perkolasi, metode yang digunakan tergantung dengan jenis senyawa yang digunakan. Metode maserasi dan perkolasi digunakan jika senyawa yang ingin dihasilkan rentan terhadap pemanasan. Sebaliknya, metode refluks dan sokhletasi digunakan jika senyawa tahan terhadap pemanasan  (Day dan Underwood, 2002).

Ekstraksi Padat Cair
Ekstraksi Padat Cair

2. Ekstraksi Cair-Cair

Pada ekstraksi cair-cair, zat yang diekstraksi terdapat di dalam campuran yang berbentuk cair. Seringkali ekstraksi cair-cair dikenal juga dengan istilah ekstraksi pelarut, yaitu salah satu metode pemisahan yang banyak dilakukan untuk memisahkan zat seperti iod atau logam-logam tertentu dalam larutan air (Yazid, 2005).
 
Ekstraksi cair-cair atau ekstraksi pelarut merupakan proses pemisahan solut dari cairan pembawa (diluen) menggunakan solven cair. Campuran antara diluen dan solven bersifat heterogen (tidak saling campur). Terdapat dua fase jika campuran dilakukan pemisahan, yaitu fase diluen (rafinat) dan fase solven (ekstrak). Fase rafinat adalah fase residu yang berisi diluen dan sisa solut, sedangkan fase ekstrak merupakan fase yang berisi solut dan solven (Mirwan, 2010).

Ekstraksi cair-cair digunakan untuk memisahkan senyawa atas dasar perbedaan kelarutan pada dua jenis pelarut yang berbeda dan tidak saling bercampur. Pemilihan pelarut pada ekstraksi cair-cair didasarkan pada jenis pelarut analitnya. Pelarut organik digunakan jika analit berada dalam pelarut anorganik. Sebaliknya, pelarut anorganik digunakan jika analit dalam pelarut organik (Khamidinal, 2009).

Ekstraksi Cair-cair

3. Ekstraksi Berkesinambungan

Ekstraksi berkesinambungan adalah jenis pemisahan dimana pelarut yang digunakan secara berulang-ulang sampai proses ekstraksi selesai. Alat yang digunakan pada ekstraksi berkesinambungan adalah sokhlet.

4. Ekstraksi Bertahap

Berbeda dengan ekstraksi berkesinambungan, pada ekstraksi bertahap, setiap kali ekstraksi dilakukan selalu menggunakan pelarut yang baru sampai proses ekstraksi tersebut selesai (Yazid, 2005).

Contoh Penerapan Ekstraksi

Untuk memahami pemanfaatan metode ekstraksi, kamu dapat membaca artikel laporan praktikum ekstraksi melalui pranala link berikut ini:

  1. Praktikum Minyak Atsiri (Ekstraksi Padat-Cair) 
  2. Praktikum Sintesis Asam Salisilat (Ekstraksi Refluks) 


Sumber Referensi

  • Day, R. A., & Underwood, A. L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
  • Khamidinal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Mirwan, A. 2010. Keberlakuan Model HB-GFT Sistem n-Heksana-Mek-Air Pada Ekstraksi Cair-Cair Kolom Isian. INFO-TEKNIK, 11(1): 1-20.
  • Sudjadi. 1986. Metode Pemisahan. Jakarta: Kanisius
  • Yazid. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: Andi.

Posting Komentar untuk "Ekstraksi: Pengertian, Proses, Jenis, dan Kegunaan"