Pengertian Limbah Organik dan Anorganik Beserta Contohnya
Berdasarkan bentuk senyawanya, limbah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu limbah organik, anorganik, dan limbah berbahaya dan beracun. Berikut ini ulasan singkat penjelasan tentang limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah Organik
Limbah organik termasuk kedalam kelompok limbah berdasarkan jenis senyawanya. Pengertian limbah organik secara umum adalah limbah yang bersumber dari makhluk hidup. Hal ini selaras dengan istilah organik yang mengikuti di belakangnya dimana menurut kamus besar bahasa Indonesia, organik merupakan istilah dalam bidang kimia yang artinya berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup (hewan atau tumbuhan), dan dapat juga berarti berhubungan dengan organisme hidup.Jenis Limbah Berdasarkan Jenis Senyawanya |
Contoh limbah organik
Beberapa contoh limbah organik yaitu hasil samping pertanian seperti sekam padi, jerami, pohon dan tongkol jagung dan sisa-sisa tanaman pertanian. Contoh lainnya antara lin limbah kotoran ternak, limbah sayur-sayuran, limbah buah-buahan, dedaunan, serbuk kayu, ampas tebu, limbah pengolahan makanan seperti tahu dan tempe, limbah domestik seperti urin, dan feses.Limbah Organik dan Anorganik |
Limbah Anorganik
Limbah anorganik termasuk kedalam kelompok limbah berdasarkan jenis senyawanya. Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang dapat berwujud cair, padat, atau gas. Berbeda dengan jenis organik, limbah anorganik tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme di alam. Beberapa jenis limbah organik dapat terurai dalam jangka waktu yang sangat lama, bahkan beberapa tidak dapat diuraikan.Contoh-contoh limbah anorganik adalah plastik dan logam yang membutuhkan waktu hingga 100 tahun untuk dapat terurai, limbah kaca membutuhkan waktu yang lebih lama lagi, pun dengan limbah karet seperti ban.
Posting Komentar untuk "Pengertian Limbah Organik dan Anorganik Beserta Contohnya"