Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Limbah: Pengertian, Karakterisitik, Jenis, Pengelolaan, Pengolahan dan Contohnya

Materi Limbah: Pengertian, Karakterisitik, Jenis, Pengelolaan, Pengolahan
Limbah: pengertian, jenis, karakterstik, contoh, dan cara pengolahan limbah

Glosaria.com - Limbah terbentuk sebagai hasil dari segala aktivitas manusia baik itu dari kegiatan rumah tangga (domestik) maupun kegiatan industri, yang apabila tidak ditangani dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan akan berdampak negatif terhadap manusia maupun makhluk hidup lainnya. 

Setiap jenis limbah memiliki penanganan yang berbeda dalam penolahannya, hal tersebut tergantung dari sifat dan kualitas dari limbah itu sendiri. Meski demikian, limbah masih dapat dimanfaatkan seperti dengan cara daur ulang dan penggunaan kembali.

Pengertian Limbah

Menurut wikipedia limbah adalah buangan yang dihasilkan dari proses produksi, baik itu dari kegiatan industri maupun dari aktivitas domestik, dimana kehadirannya pada saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Pada dasarnya limbah adalah suatu zat atau bahan sisa yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Limbah dalam pengertian yang lebih luas merupakan bahan terbuang dari berbagai aktivitas manusia ataupun alam yang belum mempunyai nilai ekonomi dan seringkali justru memiliki dampak yang bersifat negatif bagi makhluk hidup maupun lingkungan.

Wujud limbah dapat berupa bahan sisa proses produksi, barang rusak atau cacat yang dihasilkan sewaktu produksi, hasil samping kegiatan industri atau produksi yang tidak diinginkan, barang tak terpakai dan tidak digunakan lagi.

Untuk memperkaya informasi, berikut ini beberapa definisi limbah yang telah kami himpun.

  1. Limbah adalah bahan sisa dari suatu proses produksi.
  2. Limbah adalah bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian.
  3. Limbah adalah barang rusak atau cacat dalam proses produksi.

artikel limbah lengkap pdf/doc

materi limbah


Sifat-sifat Limbah

Setidaknya terdapat empat sifat limbah, yaitu berukuran mikro dan bersifat dinamis, penyebaran limbah dapat berdampak secara luas dan dampaknya dapat bersifat dalam waktu lama atau jangka panjang. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kualitas suatu limbah antara lain: volume limbah, kandungan bahan pencemar dan frekuensi pembuangan limbah. 

Karakteristik Limbah

Karakteristik dari suatu limbah terdiri dari 3 macam, yaitu karakteristik fisik, karakteristik kimia, dan karakteristik biologi. Berikut ini adalah 3 ciri-ciri karakteristik suatu limbah:

1. Karakteristik Fisik Limbah

  • Karakteristik fisik air limbah antara lain yaitu total solid, bau, suhu, warna, dan pengeruhan. 
  • Zat padat: di dalam limbah cair biasanya disebut dengan total solid (ts). Seringkali partikel padat didefinisikan sebagai total suspended solid (tss)
  • Bau: limbah umumnya menghasilkan bau tidak sedap akibat adanya dekomposisi zat organik dalam air limbah. Beberapa gas yang dapat menimbulkan bau antara lain hidrogen sulfida dan amonia. 
  • Suhu: air limbah umumnya memiliki suhu lebih tinggi dari suhu udara disekitarnya.
  • Warna: Seringkali air limbah memiliki warna tertentu bergantung pada  kandungan limbahnya. Warna air limbah dapat mengalami perubahan warna akibat adanya proses dekomposisi zat organik yang terkandung serta akibat menurunnya jumlah oksigen. 

2. Karakteristik Kimia Limbah

Terdapat 5 parameter karakteristik kimia air limbah, diantaranya yaitu kandungan bahan organik, BOD, COD, DO, dan pH atau keasaman. 
  • Bahan organik, kandungan bahan organik air limbah dapat berupa protein, karbohidrat, lemak atau minyak.
  • BOD atau biological oxygen demand, yaitu kebutuhan oksigen bagi mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik yang terkandung dalam air limbah. Air limbah dengan kadar BOD tinggi harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan melalui badan air, hal ini karena dapat menyebabkan terjadinya pencemaran di lingkungan perairan. 
  • COD atau chemical oxygen demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air limbah secara kimiawi. Sama seperti BOD, limbah dengan kadar COD tinggi harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan karena dapat menyebabkan polusi.
  • DO atau dissolved oxygen, yaitu jumlah oksigen terlarut dalam air. Kandungan DO atau oksigen terlarut dalam air tidak boleh terlalu rendah karena dapat menyebabkan kematian binatang air seperti ikan. Sebalik nya, kadar DO juga tidak boleh terlalu tinggi karena dapat mempercepat proses pengkaratan atau korosi.
  • pH adalah tingkat keasaman, pH menunjukkan suatu air bersifat asam atau basa. Air limbah tidak boleh terlalu bersifat asam atau basa karena dapat terganggunya kehidupan di dalam lingkungan perairan. Sebagai contoh, limbah dengan nilai pH rendah dapat bersifat korosif terhadap logam dan dapat menyebabkan terjadinya korosi pada pipa yang terbuat pada besi.

3. Karakteristik Biologi Limbah

Karakteristik biologi merupakan karakteristik yang berkaitan dengan keberadaan mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah. Mikroorganisme seperti bakteri jenis tertentu dapat menyebabkan permasalahan kesehatan bagi manusia. Salah satu jenis bakteri yang digunakan sebagai indikator adalah bakteri E. Coli.

klasifikasi jenis-jenis limbah
Jenis Limbah

Jenis-jenis Limbah

Jenis limbah dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, jenis senyawa yang terkandung, dan wujud limbah. Pengelompokkan ini akan kita bahas dalam artikel yang lebih rinci.

1. Jenis limbah berdasarkan sumbernya

Berdasarkan sumbernya limbah dapat berasal dari limbah industri dan domestik. Berikut ini merupakan contoh pengelompokkan jenis limbah menurut sumbernya:

  • Limbah Domestik/Pemukiman
  • Limbah Industri
  • Limbah Perkantoran
  • Limbah Pertanian
  • Limbah Peternakan
  • Limbah Pertambangan
  • Limbah Pariwisata
  • Limbah Rumah Sakit/Medis

2. Jenis limbah berdasarkan jenis senyawanya

Menurut jenis senyawa yang terkandung, limbah dibagi menjadi 3 yaitu limbah organik, anorganik dan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya). Ketiga jenis tersebut mungkin sudah sering kita dengar, seperti pada tong sampah yang ada tulisan limbah organik dan anorganik.

  • Limbah organik adalah limbah limbah yang mengandung senyawa-senyawa organik atau bersumber dari makhluk hidup. Contoh limbah organik yaitu sampah dedaunan, sampah sayuran dan buah-buahan, dan sebagainya.
  • Limbah anorganik adalah limbah yang lebih banyak mengandung senyawa-senyawa anorganik. Contoh limbah anorganik yaitu kaca, plastik, logam, besi, dan sebagainya.
  • Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah limbah yang mengandung senyawa atau bahan beracun dan berbahaya. Contoh limbah B3 adalah bahan radioaktif, limbah logam berat, sianida, fenol, sulfida dan limbah pestisida.

3. Jenis limbah berdasarkan wujudnya

Menurut wujudnya, limbah dibagi menjadi 3 jenis yaitu limbah padat, limbah cair, dan gas.

  • Limbah padat adalah suatu limbah yang berbentuk padatan atau berada dalam fasa padat.
  • Limbah cair adalah limbah yang berada dalam fase cair, limbah cair juga didefinisikan sebagai air yang mengandung atau membawa sampah atau limbah.
  • Limbah gas adalah jenis limbah yang berbentuk gas atau berada dalam fasa gas, biasanya dihasilkan dari proses pembakaran.

Pengelolaan Limbah

Salah satu tujuan pengelolaan limbah adalah untuk menghindari pencemaran dan melindungi makhluk hidup yang hidup disekitarnya. Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam upaya pengurangan dampak negatif limbah. Berikut adalah 5 cara pengelolaan limbah yang sering dilakukan:

  1. Reduce adalah usaha untuk mengurangi produksi sampah.
  2. Reuse artinya penggunaan kembali, maksudnya menggunakan produk atau barang yang bisa digunakan kembali.
  3. Recyle artinya mendaur ulang barang yang sudah tidak dipakai sehingga dapat dimaanfatkan kembali.
  4. Treatment atau pengolahan limbah adalah upaya mengolah limbah sebelum dibuang ke lingkungan.
  5. Disposal adalah pembuangan limbah yang dapat dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir Limbah (TPA).

Pengolahan Limbah

Seringkali peristiwa atau kasus pencemaran lingkungan yang dilaporkan terjadi akibat adanya polutan dari suatu limbah yang masuk ke lingkungan. Pencemaran yang disebabkan oleh limbah dapat dihindari dengan melakukan pengolahan sebelum pembuangan limbah ke lingkungan.

Sebelum dibuang ke lingkungan, idealnya limbah harus diolah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya permasalaahan lingkungan di kemudian hari. Kualitas limbah erat kaitannya dengan kandungan bahan pencemar yang terkandung didalamnya. Dengan pengolahan yang baik dan benar, kandungan bahan pencemar dalam limbah dapat dikurangi atau dihilangkan sehingga dapat meminimalisir potensi terjadinya pencemaran lingkungan.

1. Pengolahan Limbah Cair

Air limbah dapat diolah dengan menggunakan waste water treatment plant (WWTP) atau IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Pengolahan air limbah dapat dikelompokkan menjadi dua, menurut tingkatan perlakuan menurut karakteristik limbah.

BACA: 2 Jenis Proses Pengolahan Air Limbah

2. Pengolahan Limbah Padat

Penanganan limbah padat dapat dilakukan dengan penimbunan secara langsung ke dalam tanah, pengkomposan pada limbah-limbah organik, dan pembakaran menggunakan insinerator.

BACA: 8 Metode Pengolahan Limbah

Dampak Negatif Limbah

Limbah memiliki dampak negatif yaitu menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Polusi dapat terjadi pada lingkungan perairan, daratan, maupun pada udara kita yang disebabkan oleh masuknya polutan ke lingkungan. Jumlah limbah dan sampah semakin bertambah, apabila tidak segera ditangani akan mengotori lingkungan. Adanya sampah dan limbah akan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit pada manusia. 

Posting Komentar untuk "Limbah: Pengertian, Karakterisitik, Jenis, Pengelolaan, Pengolahan dan Contohnya"