Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Polutan: Pengertian, Jenis, Proses Pencemaran dan Contohnya

 

Setiap zat atau bahan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran disebut dengan polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila memenuhi beberapa syarat. Sifat polutan sendiri dapat merusak sementara dan merusak dalam jangka waktu lama. Beberapa jenis polutan yang dikenal yaitu polutan kimia, fisik, biologi, polutan padat, cair dan udara atau gas. 

Pengertian Polutan

Polutan adalah zat atau bahan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran atau polusi. Contoh polutan adalah gas karbondioksida, pada jumlah tertentu dibutuhkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, tapi jika jumlah gas karbondioksida melebihi ambang batas dilingkungan dapat bersifat mencemari lingkungan. Jadi, suatu zat dapat digolongkan sebagai polutan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu

Berikut ini adalah syarat-syarat agar suatu bahan dapat digolongkan sebagai polutan:

  1. Jumlahnya melebihi jumlah normal (melebihi ambang batas)
  2. Berada pada waktu yang tidak tepat
  3. Berada pada tempat yang tidak tepat

Proses Pencemaran

Suatu zat dikatakan sebagai polutan apabila dia telah bersifat mencemari lingkungan. Proses pencemaran pada lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: proses pencemaran secara langsung dan pencemaran secara tidak langsung

1. Proses pencemaran secara langsung

Pencemaran secara langsung artinya adalah zat atau bahan pencemar langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan makhluk hidup, baik itu manusia, hewan, dan tumbuhan, serta mengganggu keseimbangan lingkungan. 

2. Proses pencemaran tidak langsung

Pencemaran tidak langsung artinya adalah terjadinya pencemaran oleh zat atau bahan kimia melalui reaksi yang terjadi lingkungan, baik itu di udara, air dan tanah. 

Jenis-jenis Polutan

Polutan dapat dibedakan menurut jenis senyawa, sifat, dan wujudnya. Berikut ini adalah klasifikasi jenis-jenis polutan beserta dengan contohnya. 

1. Jenis polutan berdasarkan senyawa

Menurut senyawanya polutan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu kimia, biologi, dan fisik. 

a. Polutan Kimia

Polutan kimia adalah pencemar yang berbentuk zat atau senyawa kimia. Beberapa contoh zat yang termasuk kedalam jenis polutan kimiawi yaitu, zat radioaktif, logam berat (Hg, PB, Cd, Cr dan Hi), pestisida, detergen, dan minyak. 

Salah satu jenis polutan yang termasuk polutan kimia adalah zat radioaktif. Zat radioaktif dapat terakumulasi di tanah, air, hewan, tumbuhan dan manusia. Apabila senyawa radioaktif telah mencapai taraf tertentu, maka dampak negatifnya dapat mengakibatkan mutasi berbagai penyakit karena kelainan gen dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

b. Polutan Biologi

Polutan biologis adalah jenis polutan yang terdiri dari beberapa jenis mikroorganisme. Mikroorganisme adalah organisme yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata terlanjang. Salah satu contoh polutan biologis yaitu, bakteri Escheria coli dan Entamoeba

Bakteri E-coli terdapat pada kotoran manusia. E-coli dapat mengkontaminasi perairan dan menularkan berbagai macam penyakit bila masuk ke dalam tubuh manusia. 

Penyakit yang dapat ditimbulkan dengan adanya bakteri E-coli antara lain tifus, kolera, hepatitis dan lain sebagainya. 

Kandungan E-coli maksimal adalah 10 per 100 ml pada air perpipaan dan 50 per 100 ml pada air non perpipaan seperti yang dinyatakan oleh Departemen Kesehatan. Sedangkan WHO memberi syarat kandungan air bersih mengandung nol E coll. 

c. Polutan Fisik

Polutan fisik merupakan bahan pencemar yang secara  fisiknya dapat mencemari lingkungan. Beberapa contoh polutan fisik adalah sampah-sampah seperti kaleng-kaleng, botol, plastik dan karet. 

2. Jenis polutan berdasarkan sifatnya

Menurut sifatnya polutan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu merusak sementara dan merusak lama. 

a. Merusak untuk sementara

Polutan yang bersifat merusak untuk sementara artinya adalah sifat merusak yang ditimbulkan polutan hanya sementara, setelah bereaksi dengan zat lingkungan tidak lagi menimbulkan efek merusak lagi.

b. Merusak dalam jangka waktu lama

Sebaliknya, polutan yang bersifat merusak dalam jangka waktu lama artinya dibutuhkan waktu yang lama untuk zat-zat tertentu sampai dapat dilihat efek merusaknya. Misal Pb akan terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dalam tubuh sampai muncul efek merusaknya.

3. Jenis polutan berdasarkan wujudnya

Menurut wujudnya polutan dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu polutan padat, cair, dan gas. 

a. Polutan padat

Polutan padat adalah zat atau bahan padat yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Contoh polutan padat adalah sampah yang sukar hancur seperti botol plastik, kaca dan partikulat matter (asap/jelaga). Contoh lain polutan padat adalah bakteri, jamur, virus, dan bulu. 

Partikel atau polutan padat dapat berupa:

  1. Aerosol, merupakan partikel yang terhambur dan melayang di udara.
  2. Fog (kabut), merupakan aerosol yang berwujud uap air.
  3. Smoke (asap), merupakan aerosol yang berwujud campuran padat dan cair yang menghambur diudara
  4. Dust (debu), merupakan aerosol yang berwujud butiran padat yang menghambur di udara. 
  5. Mist, adalah butiran air yang terhambur di udara.
  6. Fume, yaitu aerosol yang mengganggu pemandangan di udara. 
  7. Smog, ialah campuran antara smoke dan fog. (Smaze, yaitu campuran smoke dan haze

b. Polutan cair

Polutan cair adalah zat atau bahan berwujud cair yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Contoh polutan cair adalah tumpahan minyak yang berasal dari kapal tanker. Minyak yang tumpah menyebabkan makhluk hidup laut keracunan dan mati. Limbah pestisida juga dapat mencemari lingkungan, termasuk tanah. 

c. Polutan udara (gas) 

Polutan udara atau polutan gas adalah zat atau bahan berwujud gas yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Polutan udara dianggap sebagai penyebab hujan asam. Beberapa contoh polutan udara yang menjadi penyebab terjadinya hujan asam dan pemanasan global adalah sulfur dioksida (SOx), Nitrogen oksida (NOx), Metana (CH4) DAN CFC. Beberapa contoh polutan gas antara lain yaitu:

1. Karbon monoksida (CO) 

Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. CO bersifat racun atau toksik karena dapat berikatan dengan hemoglobin. Hal tersebut dapat mengakibatkan kemampuan hemoglobin untuk mengikat CO menjadi lebih besar dan menyebabkan darah kurang berfungsi sebagai pengangkut oksigen untuk proses pernapasan atau respirasi. 

2. Belerang dioksida (SO₂)

Sulfur dioksida adalah salah satu polutan udara yang dapat menimbulkan terjadinya hujan asam. Polutan gas ini kadang juga dikenal dalam golongan SOx. Belerang dioksida merupakan gas yang berwarna coklat dan bersifat racun bagi pernapasan. Pada konsentrasi rendah belerang dioksida tidak menimbulkan bau, namun pada konsentrasi pekat akan menimbulkan bau yang tajam. 

Limbah atau polutan SOx seperti sulfur dioksida secara alami dapat dihasilkan dari aktivitas gunung berapi, selain itu juga dapat bersumber dari limbah industri dan sisa pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor. Sumber utama pencemaran belerang dioksida adalah pembakaran batubara pada pembangkit listrik. 

3. Oksida nitrogen (NO dan NO₂)

Nitrogen oksida adalah merupakan salah satu polutan udara yang menjadi penyebab terjadinya hujan asam. Polutan gas ini juga dikenal dengan golongan NOx. Umumnya, gas ini dihasilkan dari proses pembakaran nitrogen, pembakaran bahan industri dan kendaraan bermotor. Pada lingkungan yang lembab oksida nitrogen dapat membentuk asam nitrat yang bersifat korosif. 


Rangkuman

  1. Polutan udara yang dapat menimbulkan hujan asam adalah Sulfur dioksida (SOx), Nitrogen oksida (NOx), Karbonmonoksida (CO)
  2. Polutan tanah paling banyak disebabkan oleh polutan padat seperti plastik dan limbah yang susah terurai
  3. Polutan udara yang berasal dari aktivitas manusia antara lain pembakaran sampah, limbah cair kamar mandi, air sisa deterjen, minyak sisa penggorengan.
  4. Polutan yang dihasilkan pada pembakaran bahan bakar fosil adalah karbon monoksida, aulfur dioksida dan nitrogen oksida.
  5. Polutan yang mengakibatkan lapisan ozon menipis adalah gas-gas rumah kaca dan paling sering disebutkan adalah senyawa CFC

Posting Komentar untuk "Polutan: Pengertian, Jenis, Proses Pencemaran dan Contohnya"