Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Limbah Pestisida: Pengertian, Sumber, Dampak Pencemaran

Limbah Pestisida: Pengertian, Sumber, Dampak Pencemaran

Pertanian masa kini semakin tak terlepas dari kebutuhan akan pestisida. Semakin banyak jenis hama pengganggu tanaman, semakin banyak pula senyawa pestisida yang dibutuhkan. Beberapa jenis pestisida antara lain insektisida untuk mengatasi serangga, herbisida menanggulangi gulma, dan rodentisida untuk racun tikus. Hasil pemakaiannya menyisakan residu yang dapat berdampak negatif dan membahayakan lingkungan maupun kesehatan manusia.

Pengertian Pestisida

Pestisida adalah salah produk yang dibuat dari bahan kimia/senyawa kimia yang bersifat racun, umumnya digunakan sebagai pembasmi hama tanaman. Ada banyak klasifikasi penggolongan pestisida, namun yang lebih dikenal adalah jenis berdasarkan organisme targetnya. Contoh insektisida, herbisida, fungisida, akarisida, rodentisida, nemantisida dan sebagainya. Insektisida merupakan racun serangga, rodentisida digunakan untuk membasmi hewan pengerat, herbisida jenis pestisida untuk menangani gulma, akarisida untuk menangani tungau. Selengkapnya mengenai pengertian pestisida dapat di baca di:

Pengertian Limbah Pestisida

Selain pengelompokan pestisida berdasarkan organisme target, masih terdapat banyak klasifikasi pestisida lainnya, seperti berdasarkan senyawa kimia, pestisida organik dan anorganik, berdasarkan cara kerja racunnya yaitu racun kontak, lambung, sintetik, berdasar pengaplikasian ada pestisida pra tumbuh pasca tumbuh, dan berdasarkan cara pembuatannya terdapat pestisida sintetik dan non sintetik atau alami/nabati (selengkapnya: Klasifikasi Penggolongan Jenis-jenis Pestisida).
Secara umum jenis pestisida yang memiliki potensi merusak lingkungan lebih tinggi adalah jenis pestisida sintetik, yaitu jenis pestisida yang senyawanya disintesis bukan terbuat dari alam. Racun pestisida yang berbahaya karena sangat beracun dan daya racunnya bertahan lama (persisten), sukar terurai di udara, air maupun tanah sebaiknya dihindari untuk menjaga lingkungan tetap aman. Limbah pestisida atau limbah yang dihasilkan dari penggunaan pestisida perlu diminimalisir, selain untuk menjaga kelestarian lingkungan juga untuk menjaga keberlangsungan hidup.
sawah, limbah pertanian, limbah pstisida
Limbah Pestisida

Sumber Limbah Pestisida

Darimana sajakah limbah pestisida berasal? Limbah pestisida berasal dari kegiatan pertanian yakni saat penggunaan berbagai jenis racun pestisida seperti insektisida, herbisida, akarisida, rodentisida untuk membasmi hama pertanian. Racun yang terkandung didalamnya terkadang mempunyai sifat yang persisten dan dapat menyebabkan munculnya permasalahan lingkungan. Terkadang hewan bukan target juga ikut mati terkena dampak racun tersebut.

Dampak Negatif Limbah Pestisida

Dampak negatif dari limbah pestisida pertanian yang perlu dikhawatirkan adalah potensinya dalam pencemaran lingkungan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa penggunaan pestisida sebaiknya tidak boleh secara berlebihan. Senyawa dari penyusun pestisida yangt memiliki daya racun yang tinggi, susah terurai dan mampu bertahan lama di lingkungan perlu dihindari penggunaanya. Racun-racun tersebut melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dapat mengancam kesehatan makhluk hidup termasuk lingkungan. Hal yang juga patut diwaspadai dari penggunaan pestisida adalah terjadinya resistansi dan resurjensi hama. Selengkapnya baca: Dampak Negatif Pestisida Terhadap Makhluk Hidup dan Lingkungan.

Posting Komentar untuk "Limbah Pestisida: Pengertian, Sumber, Dampak Pencemaran"