Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Larutan Standar Primer dan Larutan Standar Sekunder Beserta Contohnya


Glosaria.com - Larutan standar primer adalah larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti melalui proses penimbangan, sedangkan larutan standar sekunder adalah larutan standar yang perlu di standarisasi terlebih dahulu dengan larutan standar primer sebelum digunakan. Perbedaan antara larutan standar primer dan larutan standar sekunder antara lain adalah sebagai berikut:

  • Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya telah diketahui kemurniannya dengan pasti dengan cara penimbangan. Untuk dapat dijadikan sebagai larutan standar primer, suatu senyawa harus memenuhi syarat-syarat sebagai larutan standar primer.
  • Larutan standar sekunder adalah zat yang belum diketahui konsentrasinya dengan pasti. Konsentrasi larutan sekunder dapat diketahui dengan cara standarisasi menggunakan larutan standar primer. Meski hanya sebagai larutan sekunder, tetapi juga terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu senyawa dapat digunakan sebagai larutan standar sekunder.

Untuk memahami perbedaan antara larutan baku primer dan sekunder lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini. 

Pengertian Larutan Standar

Larutan standar seringkali juga disebut dengan larutan baku. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Satuan larutan standar biasanya dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M). Secara umum jenis-jenis larutan standar dibagi menjadi 2 macam, yaitu larutan standar primer dan sekunder. 

Larutan standar berfungsi sebagai titran dalam analisis kimia seperti pada analisis titrasi untuk penentuan COD suatu sampel air limbah, penentuan kadar suatu zat dalam sebuah produk, mengetahui kadar posfat dalam pupuk dan analisis kimia lainnya.

BACA: Larutan Standar: Pengertian, Jenis, Syarat, Proses Pembuatan dan Contoh

Jenis-jenis Larutan Standar

Larutan standar terdiri dari 2 jenis, yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Karena larutan standar sekunder memiliki sifat relatif tidak stabil ketika disimpan, larutan standar sekunder harus di standarisasi dengan larutan standar primer agar dapat digunakan sebagai larutan standar untuk kegiatan analisis kimia. 

BACA: Cara Membuat Larutan Standar dan Standarisasi Larutan

Berikut ini jenis-jenis larutan standar beserta syarat dan contoh senyawanya.

1. Larutan Standar Primer

Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya telah diketahui kemurniannya dengan pasti dengan cara penimbangan. Untuk dapat dijadikan sebagai larutan standar primer, suatu senyawa harus memenuhi syarat-syarat tertentu. 

Syarat-syarat Larutan Standar Primer

Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu senyawa dapat dijadikan sebagai larutan standar primer:

  1. Memiliki kemurnian yang tinggi
  2. Memiliki sifat yang stabil pada suhu kamar (tidak bersifat higroskopis dan tidak mudah dioksidasi oleh udara)
  3. Bersifat stabil pada suhu pemanasan (pengeringan)
  4. Rumus molekulnya pasti
  5. Zat atau senyawa tersebut mudah diperoleh
  6. Memiliki massa molekul relatif yang tinggi (Mr)
  7. Zat atau senyawa harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih
  8. Larutan bersifat stabil saat dalam penyimpanan

Contoh larutan standar primer

Berikut ini merupakan contoh zat atau senyawa yang dapat dijadikan sebagai larutan standar primer yaitu: 

  1. Natrium klorida (NaCl) 
  2. Kalium dikromat KCr2O7) 
  3. Asam oksalat (H₂C₂O₄) 
  4. Asam benzoat (C7H6O2) 
  5. Arsen trioksida (As2O3)
  6. Kalium bromat (KBrO3) 


2. Larutan Standar Sekunder

Suatu larutan standar sekunder merupakan larutan yang harus distandarisasi terlebih dahulu dengan larutan baku primer sebelum digunakan. 

Larutan standar sekunder adalah zat yang belum diketahui konsentrasinya dengan pasti. Konsentrasi larutan sekunder dapat diketahui dengan cara standarisasi. Biasanya proses standarisasi dapat dilakukan dengan cara titrasi larutan tersebut dengan larutan standar primer. 

Syarat-syarat Larutan Standar Sekunder

Suatu senyawa dapat dijadikan sebagai larutan standar sekunder apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  1. Memiliki derajat kemurnian yang rendah dibandingkan dengan larutan standar primer
  2. Zat atau senyawa harus memiliki berat ekivalen yang besar (tinggi) untuk memperkecil kesalahan dalam menimbang
  3. Larutan memiliki sifat relatif stabil ketika dalam kondisi penyimpanan
  4. Larutan harus memiliki sifat stabil dalam proses penyimpanan

Contoh larutan standar sekunder

Berikut ini merupakan contoh dari senyawa yang dapat digunakan sebagai larutan standar sekunder yaitu : 

  1. Perak nitrat (AgNO3)
  2. Kalium permanganat (KMnO4) 
  3. Natrium hidroksida (NaOH)
  4. Asam sulfat (H2SO4) 
  5. Asam perklorat
  6. Iodin (I2) 
  7. Natrium tiosulfat (Na2S2O3) 
  8. Asam klorida (HCl) 
  9. Asam nitrat (HNO3) 

Kesimpulan

Perbedaan antara larutan standar primer dan sekunder yaitu adalah jika pada larutan standar sekunder harus dilakukan standarisasi terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai larutan standar karena larutan standar sekunder memiliki sifat relatif tidak stabil ketika disimpan. Sedangkan larutan standar primer memiliki sifat stabil dan tidak higroskopis sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah. Itulah alasan kenapa larutan standar sekunder perlu distandarisasi terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai titran. 

Posting Komentar untuk "Perbedaan Larutan Standar Primer dan Larutan Standar Sekunder Beserta Contohnya"