Larutan Standar: Pengertian, Jenis, Syarat, Proses Pembuatan dan Contoh
Pengertian Larutan Standar
Dalam kimia analisis sering digunakan suatu larutan yang telah diketahui secara pasti konsentrasinya yang disebut larutan standar atau larutan baku selama proses analisis dilakukan. Larutan standar adalah sebutan untuk larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Konsentrasi larutan standar biasa dinyatakan dalam satuan normalitas (N) atau molaritas (M).
Salah satu fungsi dari larutan standar yaitu biasa digunakan dalam proses analisis kimia secara titrasi. Pada analisis titrasi, larutan standar bertindak sebagai penitrasi atau titran yang berada di buret. Pada proses titrasi, larutan standar direaksikan dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya hingga mencapai titik dimana reaksi telah berlangsung sempurna yang disebut dengan titik titrasi. Titik titrasi tersebut biasa disebut dengan titik ekuivalen, yaitu titik yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna indikator yang telah ditambahkan sebelumnya.
Kimia Analitik termasuk di dalamnya membahas tentang metode titrasi ini bisa kamu baca lebih lanjut pada artikel berikut ini:
BACA: Kimia Analisis: Pengertian, Jenis, Metode, Fungsi dan Tahapan Analisis
Jenis-jenis Larutan Standar
Larutan standar dibagi menjadi 2 jenis, yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Standar primer adalah larutan yang mengandung senyawa murni dimana konsentrasinya dapat diketahui melalui perhitungan massa atau metode gravimetri, sedangkan standar sekunder merupakan larutan yang sebelum digunakan harus di standarisasi terlebih dahulu agar dapat diketahui konsentrasinya sehingga dapat digunakan sebagai standar.
Untuk pembahasan lebih lanjut, kamu dapat membaca artikel berikut ini:
BACA: Perbedaan larutan standar primer dan sekunder beserta contohnya
Berikut ini merupakan jenis-jenis larutan standar beserta contohnya:
1. Larutan Standar Primer
Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya telah diketahui kemurniannya dengan pasti dengan cara penimbangan (metode gravimetri). Nilai konsentrasi larutan standar dapat dihitung dengan perumusan sederhana, setelah diketahui berat zat dan volume pelarut yang digunakan. Salah satu fungsi standar primer diantaranya yaitu dapat digunakan untuk membakukan konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Untuk dapat dijadikan sebagai larutan standar primer, suatu senyawa harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Syarat-syarat Larutan Standar Primer
Sebelum membuat larutan standar harus memperhatikan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut adalah syarat-syarat senyawa yang dapat dijadikan larutan standar primer:
- Memiliki kemurnian yang tinggi
- Memiliki sifat yang stabil pada suhu kamar (tidak bersifat higroskopik dan tidak mudah dioksidasi oleh udara)
- Bersifat stabil pada suhu pemanasan (pengeringan)
- Zat atau senyawa tersebut mudah diperoleh
- Memiliki massa molekul relatif yang tinggi (Mr)
- Zat atau senyawa harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih
Contoh larutan standar primer
Contoh zat atau senyawa yang dapat dijadikan sebagai larutan standar primer antara lain yaitu: NaCl (natrium klorida), asam oksalat, asam benzoat, K2Cr2O7 dan As2O3.
2. Larutan Standar Sekunder
Larutan standar sekunder adalah zat yang belum diketahui konsentrasinya dengan pasti, konsentrasi larutan sekunder dapat diketahui dengan cara standarisasi. Biasanya proses standarisasi dapat dilakukan dengan cara titrasi larutan tersebut dengan larutan standar primer.
Syarat-syarat Larutan Standar Sekunder
Syarat-syarat suatu senyawa yang dapat dijadikan sebagai larutan standar sekunder antara lain adalah sebagai berikut :
- Memiliki derajat kemurnian yang rendah dibandingkan dengan larutan standar primer
- Zat harus memiliki berat ekivalen yang besar (tinggi) Untuk memperkecil kesalahan dalam menimbang
- Larutan harus memiliki sifat stabil dalam proses penyimpanan
Contoh larutan standar sekunder
Contoh dari senyawa yang dapat digunakan sebagai larutan standar sekunder yaitu : AgNO3 dan permanganat (KMnO4) serta Fe (SO4)2.
Cara Membuat Larutan Standar
Pembuatan larutan standar dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu dengan metode pelarutan zat murni dan pengenceran larutan. Pada metode pelarutan zat murni, larutan standar dibuat dengan cara melarutkan senyawa yang telah ditimbang dengan tepat dengan volume pelarut yang diukur dengan tepat pula. Sehingga hasil dari pelarutan dengan perhitungan dapat diketahui konsentrasi larutan tersebut.
Selain itu, larutan standar dapat dibuat dengan cara pengenceran suatu larutan pekat yang sebelumnya telah diketahui konsentrasinya atau dengan mengencerkan zat murni yang konsentrasinya belum diketahui.
Pengenceran dari suatu larutan pekat yang telah diketahui konsentrasinya dilakukan dengan perhitungan dengan menggunakan suatu persamaan. Cara untuk menghitung konsentrasi larutan standar adalah dengan menggunakan persamaan rumus pengenceran sebagai berikut:
V₁ . N₁ = V₂ . N₂
Keterangan :
V₁ = volume larutan pekat
V₂ = volume setelah dilakukan pengenceran
N₁ = nilai normalitas dari larutan pekat
Standarisasi Larutan
Prosedur standarisasi larutan adalah proses yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan yang belum diketahui konsentrasinya secara pasti. Biasanya standarisasi ini dilakukan dengan metode titrasi dan umumnya digunakan untuk pembakuan standar sekunder dengan standar primer. Larutan yang sudah di standarisasi dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan yang lain.
Contoh standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl
Posting Komentar untuk "Larutan Standar: Pengertian, Jenis, Syarat, Proses Pembuatan dan Contoh"