Analisis Titrasi: Pengertian, Prinsip Dasar, Jenis, Rumus, Syarat Titrasi
Kamu mau praktikum analisis dengan metode titrasi tapi belum tau konsep dasar titrasi? Kita pelajari bersama yuk tentang apa dan bagaimana titrasi itu. |
Glosaria.com - Titrasi adalah salah satu teknik dalam analisis kimia yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu senyawa dalam suatu larutan. Titrasi melibatkan penambahan secara bertahap suatu larutan standar ke dalam sampel larutan yang akan diukur.
Tujuan dari titrasi adalah untuk mengetahui titik akhir reaksi, yaitu titik ketika reaksi antara sampel dan larutan standar sudah selesai. Pada titik akhir reaksi, konsentrasi senyawa dalam sampel dapat dihitung.
Pengertian Titrasi
Titrasi adalah salah satu metode dalam analisis kimia. Menurut KBBI, titrasi adalah penentuan kadar dari suatu zat dalam suatu campuran dengan menambahkan bahan penguji yang dapat bereaksi dengan zat tersebut.
Istilah titrasi biasa juga disebut dengan volumetri dan dikenal sebagai salah satu metode analisis kimia yang cepat dan akurat, selain itu juga merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam suatu larutan. Selain volumetri, titrasi juga dikenal dengan istilah titrimetri.
Prinsip Dasar Titrasi
Secara umum, prinsip dasar metode titrasi didasarkan pada suatu reaksi dari suatu larutan standar dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya seperti digambarkan sebagai berikut:
xA + yB -> hasil reaksi
Keterangan:
- A adalah larutan titran (penitrasi)
- B senyawa yang dititrasi
- x dan y adalah jumlah mol dari larutan A dan B.
Pada titrasi, untuk mengetahui bahwa suatu reaksi telah tercapai sempurna, digunakan suatu larutan yang disebut dengan larutan indikator untuk mengetahui titik akhir titrasi. Larutan indikator tersebut ditambahkan ke dalam larutan yang di titrasi. Larutan indikator akan memberikan warna apabila reaksi antara titran dan titer telah mencapai titik akhir titrasi.
Prinsip dasar titrasi adalah bahwa konsentrasi suatu senyawa dapat ditentukan dengan cara menambahkan larutan standar ke dalam sampel larutan yang akan diukur sampai tercapai titik akhir reaksi. Pada titik akhir reaksi, jumlah senyawa dalam sampel akan setara dengan jumlah senyawa dalam larutan standar yang ditambahkan.
Rumus Perhitungan Titrasi
Tujuan dari titrasi adalah untuk mengetahui kadar atau konsentrasi suatu zat (unsur/senyawa) dalam suatu larutan. Berdasarkan reaksi umum yang dijadikan dasar prinsip titrasi, maka konsentrasi suatu zat yang belum diketahui dapat dihitung dengan persamaan :
Konsentrasi B = volume A X Konsentrasi A / Volume B, dimana A adalah larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya dan B adalah larutan yang belum diketahui konsentrasinya.
Syarat-syarat Titrasi
Ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam melakukan titrasi. Persyaratan tersebut antara lain:- Reaksi antara titran dan analit harus berlangsung secara stoikiometri dan dari reaksi tersebut tidak terjadi reaksi samping.
- Reaksi harus berlangsung secara cepat.
- Reaksi harus kuantitatif, kesetimbangan harus mengarah ke pembentukan produk sehingga dapat diukur secara kuantitatif.
- Pada titik ekivalen, titik akhir reaksi harus diketahui perubahannya dengan tajam.
- Harus ada indikator, baik itu langsung atau tidak langsung.
Jenis-jenis Titrasi
Terdapat beberapa jenis titrasi, berdasarkan jenis reaksi antara analit dan titran, titrasi dibagi menjadi 4 macam, yaitu titrasi asam basa, titrasi pengendapan, titrasi kompleksometri dan titrasi redoks.
1. Titrasi Asam Basa
Titrasi asam-basa disebut juga netralisasi di mana titrasi ini melibatkan reaksi antara asam dengan basa yang dapat berupa asam kuat atau lemah dengan basa kuat atau lemah. Larutan indikator dalam titrasi asam basa adalah asam organik lemah dan basa organik lemah yang punya dua warna dalam pH larutan yang berbeda, diantaranya adalah indikator pp (phenolphtalein). Contoh titrasi asam basa dapat kamu lihat pada bagian akhir artikel ini.
Titrasi asam-basa biasa digunakan untuk menentukan konsentrasi asam atau basa dalam suatu larutan. Titrasi ini melibatkan penambahan larutan standar yang memiliki pH yang berbeda-beda ke dalam larutan yang akan diukur. Pada titik akhir reaksi, pH larutan akan berubah drastis, sehingga titik akhir reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan indikator asam-basa.
2. Titrasi pengendapan
Titrasi pengendapan merupakan salah satu jenis titrasi dimana hasil reaksinya adalah endapan. Salah satu jenis titrasi pengendapan adalah titrasi argentometri. Terdapat beberapa metode dalam jenis titrasi pengendapan ini, yaitu metode mohr, metode volhard, metode fajans.
3.Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri atau pembentukan kompleks merupakan titrasi dengan pereaksi yang dapat membentuk senyawa kompleks. Salah satu senyawa kompleks yang umum digunakan sebagai larutan standar dalam titrasi kompleksometri adalah EDTA.
Titrasi kompleksometri biasa digunakan untuk menentukan konsentrasi senyawa logam dalam suatu larutan. Titrasi ini melibatkan penambahan larutan standar yang mengandung senyawa pengkelat ke dalam sampel larutan yang mengandung senyawa logam. Pada titik akhir reaksi, semua senyawa logam dalam sampel akan terikat oleh senyawa pengkelat, sehingga tidak lagi bereaksi dengan senyawa pengkelat tambahan yang ditambahkan.
4. Titrasi redoks
Titrasi redoks atau reduksi-oksidasi merupakan titrasi yang melibatkan oksidator dan reduktor. Beberapa jenis titrasi redoks antara lain iodometri, iodimetri, dan permanganometri.
Titrasi redoks umum digunakan untuk menentukan konsentrasi senyawa oksidator atau reduktor dalam suatu larutan. Titrasi ini melibatkan penambahan larutan standar yang merupakan agen reduktor atau oksidator ke dalam sampel larutan yang mengandung senyawa yang akan diukur. Pada titik akhir reaksi, jumlah reduktor atau oksidator yang ditambahkan akan setara dengan jumlah senyawa oksidator atau reduktor dalam sampel.
Contoh Penerapan Titrasi Di Laboratorium
Aplikasi analisis metode titrasi dapat dilakukan untuk menentukan konsentrasi suatu senyawa dalam berbagai jenis sampel, seperti air, makanan, obat-obatan, dan produk industri. Beberapa jenis titrasi yang umum dilakukan antara lain adalah titrasi asam-basa, titrasi kompleksometri, dan titrasi redoks.
- Laporan Praktikum Standarisasi Larutan NaOH untuk Menentukan Kadar Asam Cuka Perdagangan (Asam-basa)
- Laporan Praktikum Titrasi Argentometri (Argentometri)
- Laporan Praktikum Sintesis dan Penentuan Rumus Molekul Senyawa Kompleks Besi (II) Oksalat (Permanganometri)
- Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa (Asidi-Alkalimetri)
KESMIPULAN
Titrasi adalah metode analisis kimia yang dilakukan dengan cara mereaksikan suatu larutan sampel yang belum diketahui konsentrasinya dengan larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Dalam analisis kimia terdapat beberapa metode yang umum digunakan, baik itu metode yang konvensional maupun yang menggunakan instrumen. Salah satu metode analisis kimia adalah titrasi yang memiliki sebutan lain volumetri dan juga titrimetri.
Ada beberapa jenis titrasi yang dapat dilakukan, di antaranya adalah titrasi asam-basa, titrasi kompleksometri, dan titrasi redoks. Masing-masing jenis titrasi memiliki prinsip dasar yang berbeda-beda.
Dalam melakukan titrasi, sangat penting untuk memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran, seperti keakuratan dan kebersihan peralatan laboratorium, persiapan sampel dan larutan standar yang baik, serta penggunaan indikator yang sesuai. Dengan memperhatikan semua faktor ini, hasil titrasi dapat diperoleh dengan akurasi dan kepercayaan yang tinggi.
Posting Komentar untuk "Analisis Titrasi: Pengertian, Prinsip Dasar, Jenis, Rumus, Syarat Titrasi"