Cara Membuat Larutan Standar Primer dan Sekunder

Glosaria.com – Larutan standar dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu dengan melarutkan senyawa kimia atau dengan mengencerkan larutan pekat yang sudah diketahui secara pasti konsentrasinya. Sebelum senyawa kimia dilarutkan, harus dilakukan perhitungan terlebih dahulu berapa konsentrasi yang diinginkan sehingga dapat diketahui berapa berat senyawa yang harus dilarutkan dan berapa banyak pelarut yang dibutuhkan.

Larutan Standar Adalah

Larutan baku atau biasa disebut dengan larutan standar adalah larutan yang telah diketahui secara pasti konsentrasinya. Konsentrasi larutan standar dapat dinyatakan dalam molar (mol/L) atau dalam normal (gram equivalen/L).

Ada 2 jenis larutan baku yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Standar primer merupakan larutan yang mengandung zat padat murni dimana konsentrasinya dapat diketahui secara pasti melalui metode gravimetri, dan larutan baku ini dapat digunakan untuk membakukan larutan lain yang belum diketahui konsentrasinya. Contoh standar primer antara lain asam oksalat (COOH)2.2H2O, natrium oksalat Na2C2O4, boraks (Na2B4O7.10H2O), natrium karbonat (Na2CO3 anhidrat). Standar primer memiliki kemurnian yang tinggi atau tingkat kemurniannya disebut pro analis (p.a).

Standar sekunder adalah larutan yang sebelum dapat digunakan sebagai larutan baku harus dibakukan terlebih dahulu melalui proses standarisasi dengan standar primer dan biasanya menggunakan metode analisis kimia konvensial titrasi. Contoh standar sekunder antara lain yaitu HCl, NaOH, KOH, H2SO4.

Penjelasan lebih lanjut bisa kamu baca di artikel berikut ini:

BACA: Perbedaan Larutan Standar Primer dan Sekunder

Pembuatan Larutan Standar

Larutan standar dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu melalui proses pelarutan senyawa kimia yang telah diketahui beratnya atau dengan pengenceran. Senyawa kimia yang digunakan sebagai larutan standar harus memenuhi beberapa syarat antara lain memiliki kemurnian tinggi, bersifat stabil, dan memiliki massa molekul relative yang pasti.

Cara membuat larutan standar primer

Larutan standar primer dibuat dengan cara melarutkan senyawa kimia secara langsung, di mana umumnya pelarut yang digunakan adalah akuades. Konsentrasi larutan baku primer dapat dihitung dengan persamaan dengan data berat hasil penimbangan dari zat murni tersebut dan volume pelarut yang digunakan untuk melarutkan atau dalam volume tertentu.

Konsentrasi larutan standar primer dapat langsung diketahui dengan cara kuantitatif tersebut dikarenakan standar primer memiliki kemurnian yang tinggi, stabil, dan dapat disimpan dalam waktu lama sehingga dengan ditimbang secara kuantitatif lalu dilarutkan konsentrasinya dapat diketahui melalui perhitungan.

Cara membuat larutan standar sekunder

Berbeda dengan standar primer, pada larutan standar sekunder sebelum digunakan sebagai larutan standar harus dilakukan pembakuan atau standarisasi terlebih dahulu dengan larutan baku primer umumnya dengan metode titrasi. Hal ini dikarenakan pada larutan standar sekunder memiliki sifat tidak stabil dan tidak tahan lama dalam bentuk larutannya, sehingga apabila akan digunakan sebagai standar harus dilakukan pembakuan terlebih dahulu. Sedangkan pada standar primer tidak perlu di standarisasi karena apabila senyawa primer apabila ditimbang secara kuantitatif maka konsentrasinya dapat dipastikan melalui perhitungan.

Langkah-langkah membuat larutan standar:

Berikut ini adalah contoh pembuatan larutan standar asam oksalat 0.1N

Timbang senyawa kimia asam oksalat sebanyak 0,315gram dengan neraca analitik
Larutkan zat tersebut dengan 10 ml akuades ke dalam gelas beker kemudian aduk hingga zat terlarut dengan baik
Masukan larutan ke dalam labu ukur 50 mL, lalu bilas gelas beker bekas melarutkan tadi kemudian masukan bilasan ke dalam labu ukur yang sama.
Tambahkan akuades sedikit demi sedikit hingga batas tanda labu ukur
Kocok labu ukur hingga larutan homogen.

Perhitungan Pembuatan Larutan Standar

Larutan standar dapat dibuat dengan melakukan pengenceran dari suatu larutan pekat yang sudah diketahui konsentrasinya. Untuk mengetahui konsentrasi setelah pengenceran makan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus umum pengenceran yaitu m1.v1 = m2.v2.

Rumus pengenceran:

M1.V1=M2.V2.

Dimana:

M1 : konsentrasi larutan pekat
V1 : volume larutan pekat
M2 : konsentrasi larutan setelah dilakukan pengeneran
V2: volume larutan setelah dilakukan pengenceran

Sedangkan apabila konsentrasi larutan standar belum diketahui maka konsentrasi pada pembuatan larutan standar dapat diketahui dengan perhitungan menggunakan kerapatan dan kadar dari zat tersebut.

Contoh perhitungan pembuatan larutan standar NaOH.

1. Berapa molaritas NaOH yang dibuat dengan melarutkan 2,5 gram NaOH dalam 500 mL akuades!

Diketahui:

Berat NaOH: 2,5gram
Mr NaOH: 40 g/mol
Volume akuades : 500 mL

Ditanya: molaritas (M)?

Jawab:

Molaritas (M) = g/Mr x 1000 mL / V

= 2,5 g/40 g/mol x 1000 mL/ 500 mL
= 0.125 M

Cara membuat larutan standar 10 ppm, 100ppm, 1000ppm

Satuan konsentrasi ppm artinya adalah 1 miligram bagian zat terlarut dalam 1000 mL pelarut. Untuk membuat larutan standar dengan konsentrasi ppm (part per million) dapat dilakukan dengan pelarutan senyawa kimia atau dengan pengenceran. Jika ingin membuat dari larutan induk maka tinggal dilakukan pengenceran dengan menggunakan rumus pengenceran m1v1 = m2v2. Berikut adalah contohnya.

1. Pembuatan Larutan Standar 10 ppm NaOH sebanyak 1000 mL

Untuk membuat larutan standar NaOH 10 ppm sebanyak 1000 mL dapat dilakukan dengan melarutkan 10 mg NaOH dalam akuades sebanyak 1 liter.

2. Pembuatan larutan standar 100 ppm NaOH sebanyak 1000 mL

Untuk membuat larutan standar NaOH 100 ppm sebanyak 1 liter maka dapat dilakukan dengan cara melarutkan 100 mg NaOH kedalam akuades 1000 mL

3. Pembuatan Larutan Standar 1000 ppm

Sama dengan proses sebelumnya untuk membuat larutan dengan konsentrasi 1000 ppm maka dapat dilakukan dengan melarutan 1000 mg zat terlarut kedalam 1 liter akuades.